Mutiara Amaly Vol-31 Mutiara Amaly Vol 32 Mutiara Amaly Vol 33 Mutiara Amaly Vol 34 Mutiara Amaly Vol 35 Mutiara Amaly Vol 36

Rabu, 22 April 2009

Akhir Kalam Majalah Mutiara Amaly


Bukan Mencari Dunia Tetapi Pemilik Dunia

Tiba-tiba datang seseorang menjanjikan hadiah sebuah rumah mewah. Lengkap dengan isinya. Kendaraan dan jaminan keperluan sepanjang hidup. Indah dan sempurna.

Membayangkannya dapat merasa nikmatnya dan kebahagiaan tersendiri. Rumah itu terletak di kota “A”. Orang itu menyuruh pergi ke sana seorang diri. Sambil memberi sejumlah uang untuk bekal dalam perjalanan hingga tercapai tujuan. Namun, di tengah-tengah perjalanan diminta singgah sebentar di sebuah kampung.

Malangnya, ketika sampai di kampung itu, hati terpukau dan menganggap kampung itulah yang paling indah. Hati merasa senang... terlupa dengan pesanan awal supaya berhenti sebentar saja.
Patutlah jika yang beri uang tadi marah karena tidak pergi ke kota yang diarahkan.

Inilah manusia, tidak lepas dari kesilafan dan kelalaian bila matanya dikaburi keindahan sementara. Mata dan penilaian menjadi kabur dan tertipu oleh kekaguman yang tiba-tiba.

Kota “A” itu tiada lain adalah akhirat, sedangkan kampung yang disinggahi itu ialah dunia ini. Allah yang Maha Pemurah telah menjanjikan Syurga Jannatun Na’im sedangkan janjiNya adalah benar dan ditepati, tidak akan meleset sedikit pun. Dialah juga yang tidak pernah lupa memberi bekal kepada manusia untuk perjalanan jauh dengan secukupnya.

Bahkan, Dia tidak pernah sembunyikan kekecewaan-Nya melihat tingkah laku kita yang tak tahu menjaga amanah.

Allah berfirman “Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia sedang tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai?”…(Ar-Ruum:7)

“Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui”. (Al-Ankabut:64)

Orang yang tahu tujuan hidup tidak akan memburu dunia, tapi Pemilik dunia itu yang dicarinya.

Orang lain bekerja untuk mencari... (maaf tanyakan kepada mereka), tapi dia bekerja keras untuk mencari ridha Allah. Orang itu tahu hidup dan tujuannya.

Penyesalan banyak terjadi di akherat. Tidak mudah mempercayai meskipun al Quran yang telah mengabarkannya. Kan? Iya kan.. ? Iya?
Ads
Adsvertisement

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ads Ads Ads Ads Ads Ads

Mutiara Amaly vol 16. Copyright 2008 All Rights Reserved